02 July, 2008

NYANYI PILU PEREMPUAN

Kami tak lebih dari sekedar
Secuil nafas yang menanti ajal
Mempertahankannya dengan keringat
Yang kuusap dengan airmata

Kami masih harus merangkai hari
Bersama ayah, ibu dan kadang pula suami
Begitulah mimpi menemani pada detik-detik
Ketika kami mesti berjuang melawan kemiskinan

Kami yang terdampar disini
Masih ingin bertahan untuk hidup
Walau bahaya di kanan kiri kami
Di hadapan dan juga dibelakang kami

No comments:

Post a Comment