12 August, 2011

Puisi Kasmaran 2

jangan katakan aku pandai merangkai kata
karena aku bulankah pujangga

melainkan
hanya sekeping lara telah menemukan
dunia pada tatapan matamu

hingga
tak cukup kata bicara
tapi rasa berkelana

Latee, 15 Maret 2010

Puisi Kasmaran 1

puisi ini bisu
tak cukup untuk menyampaikan
tembang-tembang bernada cinta

puisi ini hampa
tak mampu berisi satupun makna
kehidupan pun kesempurnaan rasa

puisi ini sunyi
tak sanggup mengucapkan
betapa engkau abadi dalam hati dan pikiran

Latee, 14 Maret 2010

Mengarungi Pelayaran Hati

tangan takdir mengulur sebingkai waktu
tiba pada sebuah dermaga berwarna pelangi
biduk dirangkai dari tangis, senyum, harapan
menjadi kapal pelayaran setiap musim
lalu berakhir di laut sepasang hati

rasa telah mengalir pada darah
mencipta energi-energi kehidupan
menjelang maghrib pada sorot mata kita
pelabuhan ini melepas perjalanan
mengarungi samudera menuju benua cinta tak terbatas

Latee, 16 Maret 2010

04 August, 2011

Matinya Kebebasan


Tak ada lagi tersisa bagi sebuah nama
ia telah luntur deras gelombang hati
juga terhapus oleh prasangka

Tak ada kenangan indah terlukis
pada tebing waktu yang curam
kecuali jejak-jejak kelam

Dalam angan buih di bibir pantai
langit  dan bumi telah menghanguskan
kenangan itu dalam bencana

Kemudian hening mencatatnya hampa


Purworejo, 18 Pebruari 2002  

Sajak Buruh


iring-iringan buruh saatnya pulang
sore hari di pertigaan Rong-erong
dorot matanya menyampaikan
kisah kepedihan yang dalam

Letih tubuhnya menuturkan berabad-abad
penindasan di pabrik pengalengan ikan
perampasan hak asasi
penghisapan atas kemanusiaan

mereka tersenyum dan bercanda
karena baginya jalan ini adalah nasib

Sumenep, Oktober 1999

02 August, 2011

Reuni Bersama Sahabatku, Ina


Masih kuat dalam ingatanku, kita terakhir ketemu di Malang, diskusi panjang lebar tentang dunia, dunia kita, dunia masing-masing. Satu hal yang masih kuingat kuat, waktu itu engkau sedang jenuh dengan gerakan. Sedangkan aku berbagi cerita kehidupan dan berbagi hasil pertemuan strategic planning involvement.

Pagi yang masih buta ini, aku ingat dirimu, dalam catatan pertemanan kita, engkau baik, kita tak jauh berseberangan. Entah kenapa, pagi ini memaksaku untuk menyapamu, menanyakan kabarmu setelah sekian lama jarak dan waktu memagari pertemuan kita. Entah kenapa, aku ingin berbagi denganmu tentang perjalananku yang kelabu, tentang nasib yang dituduhkan kepadaku. ”Ina, apa kabarmu? Lama sekali kita tidak ketemu, kau menghilang sekian lama, aktifitasmu apa saat ini?” beberapa saat Ina membalas ” hai Adin, apa kabar juga? Ganti nomor ya? Aktifitasku masih di gerakan? Kamu bagaimana? Oh, ya, apa kabar organisasi kita?

Akhirnya banyak cerita yang bergulir, tentang perjalanan hidup masing-masing, tentang tragedi, tentang teman-teman dan juga tentang seorang kekasih. Ina, terimakasih atas obrolan kita pagi ini. Salammu untuknya pasti kusampaikan. Kita saling berjanji untuk saling mengabari lagi.

Sebait doa untukmu, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa ( yang kuyakini Ia ada), memberi jalan terbaik untukmu, anugerah kehidupan yang paling indah buatmu. Amin. Selamat berjuang sahabat.... 

Latee, 2 Agustus 2011