Menempuh jalan melampaui khayal
Imajinasi menjadi proses yang tidak berhenti
Dimana rasa, norma tidak bisu
Mengembara tak berbatas
Mengililingi tapak demi tapak
Mungkin disana kebenaran menancap
Bukan pada kelam atau cerah
Tidak di waktu malam
Tidak juga di waktu pagi
Tapi dimana-mana
Ketika hati bersih menggalinya
Bogor, 8 Pebruari 2008
10 March, 2008
Apa Yang Belum Selesai?
Apa yang belum selesai?
Pertanyaan itu menyertai kita
Kuciptakan sunyi dalam bahasa
Tidak ada yang selesai
Tidak juga perlu diselesaikan
Hidup adalah proses yang berjalan
Seperti halnya Kitab Suci
Ia tak diam
Ia juga bergerak dinamis
Jika manusia membacanya
Dalam beragam ruang
Situasi dan realita
Bogor, 7 Pebruari 2008
Pertanyaan itu menyertai kita
Kuciptakan sunyi dalam bahasa
Tidak ada yang selesai
Tidak juga perlu diselesaikan
Hidup adalah proses yang berjalan
Seperti halnya Kitab Suci
Ia tak diam
Ia juga bergerak dinamis
Jika manusia membacanya
Dalam beragam ruang
Situasi dan realita
Bogor, 7 Pebruari 2008
Harmoni Sungai
Sajadahpun kulipat duduk di teras
Menyaksikan sungai berbatu persis didepanku
Kupandangi air yang mengalir
Entah sampai di hilir mana
Dengan gemuruh yang menyamai suara hujan
Air sungai ini terus saja mengalir tak henti
Seperti kemarin, lusa ketika aku duduk disini
Atau berdiri di pinggir sungai masih juga mengalirentah sampai kapan?seolah tak pernah lelahseperti manusiabarangkali air juga ingin merdeka bogor, 7 Pebruari 2008
Menyaksikan sungai berbatu persis didepanku
Kupandangi air yang mengalir
Entah sampai di hilir mana
Dengan gemuruh yang menyamai suara hujan
Air sungai ini terus saja mengalir tak henti
Seperti kemarin, lusa ketika aku duduk disini
Atau berdiri di pinggir sungai masih juga mengalirentah sampai kapan?seolah tak pernah lelahseperti manusiabarangkali air juga ingin merdeka bogor, 7 Pebruari 2008
Indahnya Hati-4
Jarak yang sebenarnya ada dihati
Raga bersifat semu tidak abadi
Indahnya hati ketika
Batas ruang dan waktu
Semakin tak terjangkau
Disitulah persetubuhan nyata
Antara hati dengan hati
Begitu juga dengan dialog
Tidak berada pada ruang hampa
Melainkan pada perbincangan jiwa
Pada setiap detik dan waktu
Disanalah cinta
Bogor, 7 Pebruari 2008
Raga bersifat semu tidak abadi
Indahnya hati ketika
Batas ruang dan waktu
Semakin tak terjangkau
Disitulah persetubuhan nyata
Antara hati dengan hati
Begitu juga dengan dialog
Tidak berada pada ruang hampa
Melainkan pada perbincangan jiwa
Pada setiap detik dan waktu
Disanalah cinta
Bogor, 7 Pebruari 2008
Indahnya Hati-3
Engkau berada disini didekatku
Disaat luka
Kecewa
Perih
Juga tersiksa
Begitu juga ketika gembira
Dalam riang senyum
Dan tawa
Sembari memberi salam
Menyemat asa
Dalam hati sepanjang masa
Bogor, 7 Peburari 2008
Disaat luka
Kecewa
Perih
Juga tersiksa
Begitu juga ketika gembira
Dalam riang senyum
Dan tawa
Sembari memberi salam
Menyemat asa
Dalam hati sepanjang masa
Bogor, 7 Peburari 2008
Indahnya Hati-2
Kusampaikan terimakasih
Pada pagi
Yang masih menggumpal kabut
Karena aku yakin
Matahari sebentar lagi
Tiba dengan cerah
Seperti hati ketikan indah
Bogor, 7 Pebruari 2008
Pada pagi
Yang masih menggumpal kabut
Karena aku yakin
Matahari sebentar lagi
Tiba dengan cerah
Seperti hati ketikan indah
Bogor, 7 Pebruari 2008
Indahnya Hati-1
Betapa semi dihari dingin
Tak menggigil
Selimut kalbumu hingga
Ke sanubari
Hangat dan tentram
Bogor, 7 Pebruari 2008
Tak menggigil
Selimut kalbumu hingga
Ke sanubari
Hangat dan tentram
Bogor, 7 Pebruari 2008
Abadikan
Abadikan keindahan ini dalam perjalanan
Situasi letih, dahaga ataupun kondisi terindah
Abadikan ketentraman ini dalam langkah
Jalan-jalan berliku, menanjak ataupun perbukitan
Cadas dan curam
Abadiakan kedamaian ini dalam Ruang Hati
Dimana imajinasi menemui hakikatnya sejati
10 Pebruari 2008
Situasi letih, dahaga ataupun kondisi terindah
Abadikan ketentraman ini dalam langkah
Jalan-jalan berliku, menanjak ataupun perbukitan
Cadas dan curam
Abadiakan kedamaian ini dalam Ruang Hati
Dimana imajinasi menemui hakikatnya sejati
10 Pebruari 2008
264 Ha
Menempuh jagad tahtamu
Hanya dalam diam
Termangu dan tertegun
Lamunan yang bicara
Dalam bahasa keadilan
Siapa yang mengangkang?
Lalu
Dimana tangis dipendam?
Bogor, 8 Pebruari 2008
Hanya dalam diam
Termangu dan tertegun
Lamunan yang bicara
Dalam bahasa keadilan
Siapa yang mengangkang?
Lalu
Dimana tangis dipendam?
Bogor, 8 Pebruari 2008
Katulampa 2
Di hulu deras
Di hilir muncrat
Di istana terdiam
Di gubuk-gubuk terendam
Dimana hati nurani?
Mereka membabat bukit
Menjadi bangunan elit
Mereka menebar bencana
Rakyat tak berdosa
Hanya bisa terpana
Bogor, 8 Peburari 2008
Di hilir muncrat
Di istana terdiam
Di gubuk-gubuk terendam
Dimana hati nurani?
Mereka membabat bukit
Menjadi bangunan elit
Mereka menebar bencana
Rakyat tak berdosa
Hanya bisa terpana
Bogor, 8 Peburari 2008
Katulampa 1
Melihat ketulusan yang memancar
dari geliat air
Di sana kau cipta keluhuran
Menempuh sekian ratus purnama
Dengan penat yang hanya dihargai
Secuil rupiah
Belajar dari kearifan yang memantul
Dari bunyi sirine
Disana kau semai kasih sayang
Meraih sekian dering telepon
Dengan hati yang telah kau sucikan
Kesahajaan
Bogor, 8-2-2008
dari geliat air
Di sana kau cipta keluhuran
Menempuh sekian ratus purnama
Dengan penat yang hanya dihargai
Secuil rupiah
Belajar dari kearifan yang memantul
Dari bunyi sirine
Disana kau semai kasih sayang
Meraih sekian dering telepon
Dengan hati yang telah kau sucikan
Kesahajaan
Bogor, 8-2-2008
Subscribe to:
Posts (Atom)