25 July, 2007

Rindu Sang Kakek

Berabab sudah berlalu dari permukaan waktu, aku ingin belajar mengais
Aku ingin mengikuti jejakmu meski aku tak mampu, bahkan monument yang kau tinggalkan untuk kami, tak sanggup jua untuk aku jaga. Aku tahu engkau mengukir dengan keringat letih perjuangan, jarak dan bahkan hatimu yang konon sempat pula putus asa.

Aku ingin belajar dari pengembaraanmu, aku ingin belajar dari kerendahan hatimu dari ketulusanmu yang tak berbatas. Dari setiap langkahmu yang tak mengenal lelah, dari keluhuran jiwamu yang hingga kini terus wangi ke penjuru waktu.

Dimana doa untukku?
Aku telah berlumur pekat sepanjang waktu, aku ingin purnama menyinariku dengan cahaya, cahaya yang pernah kau tebarkan dalam gulita, kemudian menjadi lautan cahaya, menebar dari waktu ke waktu. Aku tak sanggup menjadi engkau lantaran aku hampa dan masih dahaga.

Latee, 13 Juli 2007

No comments:

Post a Comment