Semoga hanya sebatas perasaan angin
Jika gumpalan awan menjelma kabut
menjadikannya kekeruhan
di bening matamu juga mataku
meskipun kemarin ini
engkau mengajak menyapa
rerumputan tlah lama
tak ditegur hujan
Kini hujanpun tiba mencekam
dan bibirmu tak lagi semerbakkan
kehangatan perbincangan
ilalang menggigil
Sampai kapan musim dingin
mengekang senyummu ?
masihkan boleh ranting basah tergeletak
menunggu hangatnya pagi
di tengah perjalanan ini
hanya perjalanan ini
Kaliurang, 20 Oktober 2000
No comments:
Post a Comment