Aku telah berlalu meninggalkan riuh
Disebuah tahta teduh
Pohonan dan desah angin enggan menyelamatkan aku
Hanya mendung maupun rintik hujan
Rela
Menadah kepiluan yang mengguncang
Setelah dukamu kubiarkan kian mengkabut
Airmata adalah jeritan hati
Kau telah mengirimnya lewat suaramu yang lirih
Dalam genggaman ponsel
Saat awan beranjak ke barat
Saat cemas menggumpal
Seperti kerinduan yang ditakdirkan tak sampai
Tangismu mengalir hingga ke jantung
Membisikkan ketulusan yang sempurna
Papringan, 12 Pebruari 2002
No comments:
Post a Comment