07 May, 2007

Jelang Senja di Singgah Mata

Kau tahu Nda?! Singgah Mata adalah nama pegunungan yang masih termasuk wilayah Kabupaten Nagan Raya yang menguhubungkan Aceh Barat atau Nagan Raya dan Aceh Tengah. Sore ini kami melepas lelah disini setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam. Kami hendak menuju Takengon yang tinggal separuh perjalanan lagi. Padamu aku berbagi cerita tentang apa-apa yang kutemui dalam perjalanan ini.

Nda, disini tempat yang tepat untuk singgah, seperti namanya Singgah dan kata Mata pada nama Singgah Mata ini menandakan bagi setiap orang yang singgah pastilah mata kita tak bisa lepas untuk menatap keindahan sekaligus juga memanjatkan syukur atas keagungan Ilahi. Seandainya kau ikut serta bersamaku, catatan harian ini pasti akan lebih kaya. Dapat dipastikan kita tak akan habis menghitung akan kebesaran Tuhan. Nda, apakah kita telah benar-benar bersyukur? Kenikmatan yang tiada tara telah Tuhan suguhkan untuk kita, kekayaan alamnya konon disini menyimpan emas permata dan ntah sumber daya alam apalagi yang tersimpan di pegunungan ini......tapi sayang Nda, masih saja ada dari kita yang lupa untuk bersyukur bahkan mereka itu datang hanya untuk merusak keperawanan alam ini, mengeksploitasinya untuk kepentingan perut mereka semata.

Alam ini kawan kita juga Nda, bukankah kita mesti menjaga dari kehancuran dan keserakahan manusia yang tak berjiwa? Bukankah alam ini merupakan titipan dan bekal bagi generasi ke generasi? Nda, bisa apa kita? Kekuatan apa yang bisa melindunginya dari tangan-tangan kotor yang tak bertangung jawab? Apa kita mampu mengajak saudara, bersama melawan para pecundang itu? Aku tak sanggup menyaksikan apabila pegunungan ini mesti runtuh akibat ulah manusia sendiri. Nda, kemari tanganmu, gandeng langkahku, ajari aku bagaimana menata jiwa merangkai hari menjadi mutiara bagi semesta.

Aku masih dengan lamunanku meski sesekali mesti menoleh ke arah temanku yang memanggilku untuk menunjukkan tempat yang indah lagi atau hanya sekedar berbagi cerita atau untuk mengambil gambar sebagai tanda mata bahwa kita pernah singgah disini. Aku juga menyertakan pada catatan ini Nda, kau bisa melihatnya betapa alamnya begitu segar, kabut tampak menyelimuti lembah, ada sebuah gubuk kecil tempat bernaung. Kami cukup lama disini, sehingga bisa melihat orang-orang yang melewati pegunungan ini pastilah singgah disini, sejenak kemudian melanjutkan perjalanan kembali.

Perlahan senja mulai menghampiri, kamipun mulai berkemas untuk melanjutkan perjalanan. Kabut semakin menyelimuti, menutup sebagian pandangan, aku masih diburu lamunan berkecamuk dalam angan. Gerimis perlahan juga turun, menyisir kabut. Akupun terlelap bersama lamunan. Entah sampai dimana?
awal September 2006

No comments:

Post a Comment